Kelompok 5

Kemesraan kelompok-5 saat mengerjakan tugas.

Kelompok 5

Ngeksis dikit lah, hehehe.

Kelompok 5

Serius ngerjain tugas, Ganbatte.

(masih) Kelompok 5

Habis olah raga tetap semangat ngerjain tugas.

Minggu, 27 April 2014

Questions

hai, guys... sebelum kalian membaca blog ini, aku punya sedikit pertanyaan yang sekiranya dapat membimbing kalian dalam memahami materi ini..

1. apa yang dimaksud dengan Tsunami?
2. apa penyebab terjadinya tsunami?
3. hal-hal apa saja yang harus kita lakukan saat terjadi tsunami?
4. berikan tanggapanmu mengenai tsunami yang terjadi di Aceh pada 26 Desember 2006?
5. jelaskan proses terjadinya Tsunami!

oke guys... mari kita jawab pertanyaan-pertanyaan ini dengan uraian materi berikut ini. :)

Kamis, 10 April 2014

Penyusun

Penyusun blog "Mitigasi Bencana Tsunami" ini adalah Kelompok 5 yang beranggotakan :

1. Italiana Savitri                  (28)
2. Nida Laili Manggarsari    (32)
3. Putri Intan S.                    (35)
4. Yudhistira Adi N.             (40)

 dari kelas X MIPA 2, SMA N 1 Ungaran angkatan 2013/2014

Pengertian Mitigasi Tsunami



Mitigasi adalah segenap usaha untuk meminimalisir kerugian dan resiko akibat bencana alam, sehingga Mitigasi Tsunami adalah segenap usaha untuk meminimalisir kerugian dan resiko akibat Tsunami

Gambar-Gambar Proses Terjadinya Tsunami












Sumber : http://www.google.com/search?q=tsunami&rlz=1C1_____enID551ID551&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ei=4VlGU4yhMIaNrQf96IG4Cw&ved=0CAgQ_AUoAQ#facrc=_&imgdii=_&imgrc=5nS6sqsYZuyQMM%253A%3BZAjfcdX_Fh15mM%3Bhttp%253A%252F%252Fstati

Dampak Tsunami

Seperti halnya bencana alam yang lain Tsunami juga mengakibatkan beberapak dampak pada lingkungan dan juga manusia, diantaranya:

1. Banjir dan gelombang pasang.
2. Kerusakan pada berbagai bentuk infrastruktur
3. Pencemaran air besih.
4. Korban jiwa dan ancaman kemanusiaan. 
5. Mewabahnya virus dan bakteri penyakit.

Tanda-Tanda Bencana Tsunami


1. Diawali adanya gempa bumi. Bila Anda tinggal di dekat pantai, sebaiknya berhati-hati bila terjadi gempa bumi. Tsunami biasanya terjadi karena adanya gempa bumi yang terjadi di bawah atau di dekat laut. Tidak hanya gempa yang terjadi di daerah Anda, tetapi juga di seluruh dunia. Gempa ribuan kilometer jauhnya dapat menyebabkan potensi tsunami yang mematikan.
2. Dengarkan suara-suara gemuruh. Banyak korban tsunami telah mengatakan bahwa datangnya gelombang tsunami    diawali dengan suara gemuruh yang keras mirip dengan kereta barang.
3. Perhatikan penurunan air laut. Jika ada penurunan air laut yang cepat dan bukan merupakan waktu air laut surut, maka segeralah mencari tempat perlindungan yang tinggi. Sebelum terjadi gelombang tsunami, air laut akan terlebih dahulu surut dengan cepat dan kemudian kembali dengan kekuatan yang sangat besar.
4. Selalu waspada pada gelombang pertama. Gelombang tsunami pertama tidak selalu yang paling berbahaya, sehingga tetap mendekatkan diri dari garis pantai sampai keadaaan benar-benar aman. Jangan berasumsi bahwa karena tsunami kecil di satu tempat maka akan kecil juga pada daerah yang lain. Ukuran gelombang tsunami bervariasi dan tidak sama di semua lokasi. Gelombang tsunami juga bisa melakukan perjalanan melalui sungai-sungai yang terhubung ke laut. 
Selain tanda-tanda tersebut, alam juga bisa memberi tanda sebelum terjadinya bencana, seperti gerakan angin yang tidak biasa, tekanan udara atau cuaca yang ekstrem dan perilaku hewan yang berubah. Sebagai contoh prilaku hewan yang berubah yaitu: beberapa kelelawar, yang aktif di malam hari dan biasanya tidur di siang hari, menjadi sangat aktif setengah jam sebelum gelombang tsunami datang.
         

Penyebab Tsunami


Tsunami terjadi karena adanya gangguan impulsif terhadap air laut akibat terjadinya perubahan bentuk dasar laut secara tiba-tiba. Ini terjadi karena tiga sebab, yaitu : gempa bumi, letusan gunung api dan longsoran (land slide) yang terjadi di dasar laut. Dari ketiga penyebab tsunami, gempa bumi merupakan penyebab utama. Besar kecilnya gelombang tsunami sangat ditentukan oleh karakteristik gempa bumi yang menyebabkannya. Bagian terbesar sumber gangguan implusif yang menimbulkan tsunami dahsyat adalah gempa bumi yang terjadi di dasar laut. Walaupun erupsi vulkanik juga dapat menimbulkan tsunami dahsyat, seperti letusan gunung Krakatau pada tahun 1883.
            Gempa bumi di dasar laut ini menimbulkan gangguan air laut, yang disebabkan berubahnya profil dasar laut. Profil dasar laut ini umumnya disebabkan karena adanya gempa bumi tektonik yang bisa menyebabkan gerakan tanah tegak lurus dengan permukaan air laut atau permukaan bumi. Apabila gerakan tanah horizontal dengan permukaan laut, maka tidak akan terjadi tsunami.
            Apabila gempa terjadi didasar laut, walaupun gerakan tanah akibat gempa ini horizontal, tetapi karena energi gempa besar, maka dapat meruntuhkan tebing-tebing (bukit-bukit) di laut, yang dengan sendirinya gerakan dari runtuhan in adalah tegak lurus dengan permukaan laut. Sehingga walaupun tidak terjadi gempa bumi tetapi karena keadaan bukit/tebing laut sudah labil, maka gaya gravitasi dan arus laut sudah bisa menimbulkan tanah longsor dan akhirnya terjadi tsunami. Hal ini pernah terjadi di Larantuka tahun 1976 dan di Padang tahun 1980.
Gempa-gempa yang paling mungkin dapat menimbulkan tsunami adalah :
1. Gempa bumi yang terjadi di dasar laut.
2. Kedalaman pusat gempa kurang dari 60 km.
3. Magnitudo gempa lebih besar dari 6,0 Skala Richter.
4. Jenis pensesaran gempa tergolong sesar naik atau sesar turun. Gaya-gaya semacam ini biasanya terjadi pada zona bukaan dan zona sesar.

Sumber : 2009. (online),(http://harytami3.wordpress.com/2009/03/05/tsunami-penyebab-dan-akibatnya,diakses pada 17 desember 2013)